Kasus Prita Mulyasari

Kasus Prita Mulyasari menyita perhatian banyak orang terutama Komnas HAM. Status hukum Prita yang terkena tuduhan pencemaran nama baik Rumah Sakit Omni Internasonal. dan hari ini ibu rumah tangga dengan 2 anak tersebut akan menjalani sidang perdananya jam 10 pagi di pengadilan negeri Tangerang.

Kisah Prita ini menuai reaksi yang cukup besar dari pihak Komnas HAM, Nurcholis. Nurcholis mengaku menyesalkan kasus ini. Dia mengatakan setiap pasien punya hak yang dilindungi undang-undang untuk mengetahui rekam medis terhadap dirinya. Tapi usaha Prita malah berbuntut dirinya masuk bui.

ini berawal ketika Prita mengirimkan email pada temannya. Prita cerita pada tanggal 7 Agustus 2008 masuk rumah sakit karena panas tinggi dan pusing. setelah cek darah, hasilnya menyebutkan bahwa trombosit Prita hanya 27 ribu. karenanya, dia harus rawat inap. Darah Prita diperiksa ulang dengan hasil yang sama dan didiagnosa terkena demam berdarah.

Esok harinya, seorang dokter yang berinisial H memberitahukan adanya revisi hasil pemeriksaan yang pernah dilakukan terhadap Prita. Trombosit yang dikatakan sebelumnya 27ribu, ternyata jumlahnya 181ribu. Tentu saja, Prita kaget dan berusaha mempertanyakan revisi tersebut. Bukannya terjawab malah Prita mendapatkan suntikan hingga badannya sempat membengkak beberapa hari. Prita akhirnya diberitahu terkena virus udara dan kembali disuntik meski kedua tangannya bengkak. Tapi, pihak rumah sakit tak juga menjelaskan nama penyakit yang diderita Prita. Sang pasien pun kesal dan menceritakan pengalaman buruknya itu pada sang teman.

sekarang tuntutan perdata berakhir di kemenangan rumah sakit sedangkan tuntutan pidana disidangkan hari ini.