Imam besar Masjid Al Aqsha, Palestina, Dr Syeikh Mohammad Mahmud Shiyam, menyampaikan bahwa tindakan kekerasan yg mengatasnamakan jihad agama di Indonesia, diharamkan dlm Islam dan tdk dianjurkan.
"Sama sekali tdk diperbolehkan membuat tindakan teror di suatu negara dg mayoritas penduduknya muslim, seperti di Indonesia, karna hanya akan membuat kaum muslim semakin menderita," kata dia, dlm silaturahmi dg jamaah masjid Al Wasyi’i Universitas Lampung (Unila), di Bandarlampung, Minggu (23/8) malam.
Pria yg jg Rektor Universitas Gaza, Palestina itu jg mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan yg mengarah kepada terorisme seperti 2 sisi mata uang. "Berbicara mengenai terorisme itu seperti membicarakan 2 sisi mata uang, ada yg baik dan ada yg buruk," kata dia.
Menurut Syeikh, terorisme akan menjadi baik dan dibenarkan apabila ada musuh nyata, dan dilakukan di daerah konflik, seperti di Palestina, Irak, dan Afganisthan. "Daerah-daerah tersebut memiliki musuh yg nyata, seperti Zionis di Palestina, tentara Amerika di Irak, namun tdk untuk di negara damai seperti Indonesia," kata dia.
Menurut Syeikh lebih lanjut, teror yg dilakukan di Indonesia termasuk tindakan teroris yg salah, dan salah menerjemahkan arti jihad. Dia menambahkan, teror tdk boleh dilakukan pada negara mayoritas muslim, karena akan membuat kaum muslim di negara itu menjadi menderita, dan hidup dlm ketakutan.
Dia jg mengutip hadis Nabi Muhammad SAW, yg antara lain isinya menegaskan tentang diwajibkan bagi umat muslim, untuk menjaga orang asing yg datang ke negaranya dg tanpa tujuan berperang. "Mereka datang ke Indonesia untuk meminta perlindungan, jadi Anda sebagai muslim wajib melindunginya," kata dia.
Secara keseluruhan, dia mengatakan apa yg dilakukan Noordin M Top dan kawan-kawan, ialah bukan ajaran Islam, bahkan cenderung diharamkan. Hal itu disampaikan Syeikh, dlm acara silaturahminya dg jamaah Masjid Al Wasi’i Universitas Lampung, hasil kerjasama antara Universitas Lampung dg Jamaah Muslimin (Hizbullah) Lampung.
Acara itu diawali dg buka puasa bersama, yg dilanjutkan dg Shalat Tarawih berjamaah, dg Syeikh Mohammad Mahmud Shiyam, sebagai imam shalat Tarawih berjamaah. Usai shalat tarawih berjamaah, Syiekh menyempatkan diri untuk memberikan ceramah, kepada para jamaah yg hadir, dg didampingi oleh Rektor Universitas Lampung, Sugeng P Harianto.
Hadir pula Imamul Muslimin, yg jg Pembina Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Natar, Lampung Selatan, H Muhyidin Hamidy. Pada kesempatan itu panitia, yg dimotori civitas akademika Unila itu jg berhasil mengumpulkan dana spontanitas dari para jemaah sebesar Rp3,6 juta, yg akan disumbangkan kepada warga Palestina di jalur Gaza yg sedang menderita dan sangat membutuhkan bantuan.
caranya : copy alamat downloadnya
(misal : http://www.4shared.com/mp3/AQ3fCUoD/03_Still_Im_Sure_We_Love_Again.htm )
paste kan ke dalam generator 4shared berikut
dan klik "generate link"
Jihad yang Haram
Labels:
info umum