Debut FILM MERAH PUTIH, meriahkan HUT RI

Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-64, sebuah film dengan tema perjuangan segera ditayangkan di bioskop. Film yang berjudul Merah Putih mengisahkan anak-anak muda, yaitu Amir, Marius, Tomas, Soerono, dan Dayan yang mendaftar ke sekolah tentara rakyat. Mereka berasal dari latar belakang agama dan suku yang berbeda. Selain itu, mereka juga memiliki karakter dan kepentingan berbeda-beda.

Perbedaan ini membuat kelimanya sering terlibat dalam perselisihan. Hingga kemudian, mereka mendapati kenyataan camp mereka diserang Belanda dan kawan-kawan seangkatannya dibunuh. Amir, Marius, Tomas, Soerono, dan Dayan lalu bersatu serta menanggalkan segala perbedaan. Mereka ingin membuktikan diri sebagai anak-anak bangsa.

Film yang disutradari Yadi Sugandi ini berlatar sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada 1947 ketika terjadi agresi militer Belanda pimpinan Van Mook yang menyerang kaum Republik di Jawa Tengah. Film Merah Putih merupakan sekuel pertama dari trilogi kemerdekaan dan tayang di bioskop mulai 13 Agustus mendatang. Film ini antara lain dibintangi Lukman Sardi dan Darius Sinathrya.

Film Merah Putih ternyata mempunyai makna besar bagi penguasaha nasional Hashim Djojohadikusumo. Bahkan. adik kandung Prabowo Subianto tersebut rela mengeluarkan kocek hingga US$ 6 juta atau sekitar Rp 60 miliar untuk film yang pembuatannya memakan waktu enam bulan itu. Sekadar informasi, keluarga Hashim kehilangan dua pamannya saat masa revolusi kemerdekaan Indonesia, yaitu Letnan Satu R.M Subianto Djojohadikusuma dan Kadet R.M Sujono Djojohadikusumo.

Merah Putih bercerita tentang sekelompok kadet yang menjadi gerilyawan revolusioner pada 1947 selama masa revolusi Indonesia. Film ini merupakan sekuel pertama dari trilogi kemerdekaan dan tayang di bioskop mulai 13 Agustus 2009 dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-64 Republik Indonesia.

Spesial efek film ini dikerjakan Adam Howarth yang sebelumnya pernah terlibat dalam film Saving Private Ryan, Blackhawk Down, dan Harry Potter and The Sorcerer's Stone. Selain itu, beberapa ahli laga dan pemeran pengganti handal dunia lainnya membuat film ini berbeda dari film laga kemerdekaan yang pernah ada sebelumnya. semoga film ini juga akan menjadi saksi perubahan kemajuan film di Indonesia.