laporanHarian.Com
Sebuah nirwana tropis berada di salah satu pulau wilayah Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya Kabupaten Berau dan di Selat Sulawesi, gak jauh dari perbatasan Malaysia. Pulau Derawan menjadi sebuah destinasi wisata bahari pilihan menawan buat kamu yg menyukai pantai dengan hamparan pasir putih lembut berkilat serta air jernih. Apalagi ditambah bonus menjumpai penyu-penyu jinak yg berenang-renang riang saat kita melakukan penyelaman.
Terkadang saat duduk di ujung jembatan kayu yg mengarah ke laut, kita dapat menyaksikan penyu-penyu hijau itu hilir mudik di permukaan air yg bening. Sesekali bahkan penyu-penyu tersebut nampak berkeliaran di sekitar cottage yg berada di pesisir pulau. Saat malam tiba, beberapa penyu naik ke darat dan bertelur di sana.
Paduan warna laut dan lumut yg memukau menghasilkan gradasi warna biru dan hijau, serta hutan kecil di tengahnya, membuat pulau ini menyajikan pemKamungan alam begitu indah yg sayang untuk dilewatkan begitu saja. yg tersisa, kenangan mendalam.
Dr. Carden Wallace dari Museum Tropis Queensland, Australia pernah meneliti kekayaan laut Pulau Derawan dan menjumpai lebih dari 50 jenis Arcropora (hewan laut) dalam satu terumbu karang. gak salah kiranya Kalau Pulau Derawan terkenal sebagai urutan ketiga teratas di dunia sebagai tempat tujuan menyelam bertaraf internasional
Pulau ini memang relatif kurang begitu dikenal khususnya di dalam negeri karena untuk mencapainya butuh perjuangan tersendiri yg cukup berliku. kamu mesti menuju ke Balikpapan dulu dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta atau Denpasar, untuk menuju pulau ini. Kurang lebih dua jam waktu tempuh penerbangan dari Jakarta ke Balikpapan.
Dari Balikpapan, kamu masih harus terbang menuju Tanjung Redeb selama satu jam dengan menaiki pesawat kecil yg dilayani oleh KAL Star, Deraya atau DAS. Selain itu, Tanjung Redeb juga bisa dicapai melalui laut, dengan menaiki kapal dari Samarinda atau Tarakan ke Tanjung Redeb dilanjutkan dengan menyewa motorboat menuju pulau Derawan dengan lama perjalanan kurang lebih 2 jam.
Banyak wisatawan manca negara yg baru turun dari pesawat di bKamura Kalimarau, Tanjung Redeb langsung berangkat ke pulau Derawan dengan motorboat yg sudah ditambatkan di sebuah pelabuhan khusus.
Alternatif lain bisa juga melalui perjalanan darat dari Balikpapan ke Tanjung Batu lalu dari sana menyeberang ke Pulau Derawan. Hanya aja ini bukan pilihan yg bagus karena perjalanan penyeberangan itu sendiri memakan waktu hingga belasan jam dengan medan yg relatif tidak menyenangkan.
Meskipun begitu, tahukah Kamu, justru banyak wisatawan asing yg sudah tahu lebih banyak soal keberadaan pulau eksotis ini. Sejumlah wisatawan Jepang dari Tokyo melalui travel yg ada di sana “tembak langsung” berangkat ke Singapura atau ke Sabah kemudian melanjutkan perjalanan ke Balikpapan, lalu ke Tanjung Redeb menggunakan pesawat kecil.
Mereka memanfaatkan waktu mereka selama di Derawan dengan menyelam, menyusuri keindahan bawah laut di pulau tersebut yg memang merupakan lokasi terbaik untuk olahraga selam. Apalagi dengan kondisi pulau yg terpencil dan “masih perawan” kian menambah pesona siapapun juga untuk menikmatinya selama mungkin.
Gak usah jauh-jauh, hanya dalam jarak 50 meter dari bibir pantai, kita sudah dapat menyaksikan terumbu karang yg indah dan ikan-ikan beraneka warna hilir mudik. Airnya sangat bening. kamu pun bisa menyewa snorkel seharga Rp 30 ribu per hari. Bila ingin menyelam lebih dalam, kita dapat menemukan ikan-ikan yg lebih “eksotis” seperti kerapu, ikan merah, ikan kurisi, ikan barracuda, teripang, dan kerang. Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yg dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger (red-toothed trigger fishes).
Pulau Derawan menyediakan fasilitas-fasilitas tempat penginapan (cottage), penyewaan peralatan menyelam dan juga restoran. Ada pula penginapan-penginapan bertarif murah yg dikelola oleh warga sekitar. Kisaran harganya mulai dari Rp 45 ribu sampai Rp 100 ribu/malam.
Masih belum puas?
Kamu dapat meninjau juga pulau lainnya yg berada di sekitar Derawan. Misalnya: Pulau Sangalaki, Maratua, dan Pulau Kakaban yg mempunyai keunikan tersendiri. Ikan Pari Biru (Manta Rays) yg memiliki lebar mencapai 3,5 meter berpopulasi di Pulau Sangalaki. Malah bisa pula ditemui—Kalau cukup beruntung—ikan pari hitam dengan lebar “bentang sayap” 6 meter . Sedangkan Pulau Kakaban mempunyai keunikan yaitu berupa danau prasejarah yg ada di tengah laut, satu-satunya di Asia.
Oleh Amril Taufik Gobel
