Karena tersandung masalah keuangan, operasional maskapai Mandala Air terhenti. Seluruh karyawan PT. Mandala Airlines juda mulai merasa galau. Bayangan untuk didepak dari perusahaan itu kini semakin jelas terlihat.
Sampai saat ini, meskipun berhenti beroperasi, namun kegiatan karyawan di kantor masih berjalan seperti biasa. Sejumlah karyawan masih juga bekerja sampai petang.
"saya mulai berpikir untuk resign, perusahaan sudah goyah." Ujar salah satu karyawan PT.Mandala Airlines ketika ditemui dikantor. Ditambahkannya niatan untuk harus memutuskan resign terbilang sangat berat, karena selama bekerja di perusahaan tersebut gaji yang didapatkan jumlahnya cukup menggiurkan.
Kegelisahan tersebut juga dirasakan oleh sejumlah pilot dan pramugari yang sangat cemas dengan kondisi keuangan yang harus dihadapi oleh Mandala. Bahkan mereka sempat berkumpul untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana nasib mereka kedepannya.Secara keseluruhan, mereka yang bersuara cukup keras karena nasib mereka merasa masih digantung.
Hal ini terkait dengan pengajuan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang telah resmi dilakukan PT.Mandala Airlines ke pengadilan niaga JakPus, Kamis (13/01/2011). Melihat dari berkas yang diajukan tersebut, pihak Mandala memiliki utang yang terbilang tidak sedikit, secara nominal total utang mencapai Rp. 800 M. Nilai tersebut berasal dari kurang lebih 271 kreditur. Meskipun demikian, besaran utang tersebut masih fluktuatif. Jumlah itu masih memungkinkan terjadi pembengkakan seiring masuknya tagihan ke pihak yang ditunjuk, Duma Hutapea.
Untuk diketahui, PT Mandala Airlines telah resmi mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Kamis petang (13/1/2011). Berbekal berkas permohonan yang diajukan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, pihak Mandala memiliki utang yang tidak sedikit. Bila dikonversi, total utang Mandala mencapai Rp 800 miliar. Nilai utang tersebut berasal dari sekitar 271 kreditur.
Namun demikian, besaran utang dan kreditur tersebut, masih berfluktuatif. Jumlah utang dan kreditur bakal membengkak seiring masuknya tagihan yang masuk ke pihak pengurus yang ditunjuk. Saat ini Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah merekomendasikan Duma Hutapea sebagai pengurus.
Staf Head of Corporate Communication Mandala Airlines, Safitri Rubianti memberikan penjelasan bahwa kondisi keuangan ini tak akan berlanjut pada PHK besar-besaran. Namun, hal ini berlaku berbeda untuk kru maskapai Mandala. untuk pilot, pramugari dan ground handling akan dilakukan interview ulang. "interview ulang ini untuk merefresh cabin crew saja" tambahnya. Setengah dari kru pilot telah digeserkan untuk bertugas ke anak perusahaan milik Indigo Partners, pemilik 49% saham Mandala. kurang lebih 50 pilot yang telah dialihkan.