Bila mengandung bahan najis, kedua produk kosmetik ini tidak lagi membuat suci penggunanya. Sabun dan pasta gigi atau odol, termasuk produk kosmetika. Yaitu, menurut Peraturan Menkes RI 1976 dan sesuai dg Federal Food and Cosmetic Act 1958, adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, direkatkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan, dimasukkan dalam, digunakan pada badan manusia dg maksud membersihkan, memelihara, menambah daya tarik, dan mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat.
Zat tersebut tidak mengganggu kulit atau kesehatan tubuh secara keseluruhan. Definisi lebih rincinya, menurut Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) Depkes, kosmetika adalah: sediaan atau paduan bahan yg siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin luar) gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan. Tapi, tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit.
Dr Anna P Roswien, auditor LPPOM MUI, mengungkapkan, teknologi pembuatan kosmetika saat ini penuh dg unsur syubhat (meragukan). Terutama kosmetika tradisional semi-tradisional dan modern. Kosmetika semi-tradisional, pengolahannya menggunakan teknologi modern dg menggunakan zat kimia sintetis ke dalamnya seperti pengawet dan pengemulsi. Sedangkan kosmetika modern diramu dari bahan kimia yg diolah secara modern.
Keduanya, menurut Anna, perlu diwaspadai karena sudah memanfaatkan teknologi dan bahan-bahan yg berpeluang haram seperti kolagen, elastin, asam lemak, vitamin, ekstrak plasenta, melatonin, berbagai hormon, dan lain-lain.
Sabun
Menurut Word Book Encyclopedia (1998), sabun utamanya dibuat dari lemak (minyak) dan alkali. Lemak yg digunakan dapat berupa lemak hewani, atau minyak nabati seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. Sedangkan alkali yg digunakan adalah soda kaustik (NaOH). Bahan lain yg digunakan adalah parfum dan zat pewarna. Untuk sabun mandi bisa terdiri dari sabun saja atau campuran sabun dan surfaktan sintetik. Disamping mengandung parfum juga dapat mengandung germisida (antimikroba).
Walhasil, sabun cukup rawan karena dapat mengandung bahan-bahan yg berasal dari hewani. Karena sabun tidak dimakan, maka syarat kehalalannya tidak boleh mengandung bahan najis. Jika mengandung bahan-bahan yg berasal dari hewan (babi) atau hewan lain yg tidak disembelih secara Islami, bahan tersebut najis dan tidak boleh dipakai.
Jika Anda berendam di bath tub di hotel, hati-hatilah dg bath foam. Sebab, di dalam sabun berbentuk gel ini bisa jadi terdapat kandungan gelatin. Nah, sumber gelatin itulah yg menjadi pertanyaan, apakah dari tulang babi atau tulang hewan lainnya.
Ditinjau dari bahan pembuatnya, bath gel memiliki kemiripan dg sabun mandi. Perbedaannya pada jenis lemak dan penggunaan bahan pembentuk gel. Untuk menghasilkan tekstur yg baik, yaitu yg berbentuk gel, biasanya ditambahkan gelatin sebagai salah satu penyusunnya. dg demikian ketika dituang, bath foam tidak langsung mengalir seperti halnya shampo atau sabun cair, namun agak susah mengucur.
Karena bersentuhan langsung dg kulit, jika berasal dari babi atau turunan babi, maka bath gel menjadi najis. Jika sudah demikian, alih-alih bisa membersihkan badan, malah justru membuat tubuh terkena najis.
Sayangnya, gelatin bisa berasal dari tulang sapi atau tulang babi. Di dunia, prosentasenya fifty-fifty. Meskipun gelatin yg banyak beredar di Indonesia kebanyakan berasal dari sapi, tetapi tidak ada jaminan bahwa semua gelatin yg masuk ke Indonesia tidak ada yg dari babi. Selain itu bath foam juga banyak yg diproduksi di luar negeri, yg tidak jelas status gelatinnya.
Odol
Pasta gigi dibuat terutama dari bahan-bahan abrasif (silika, kalsium karbonat, alumina), pemanis buatan seperti sorbitol, flavor, gliserol, polietilenglikol dan flourida, serta dapat pula mengandung sodium lauril sulfat. Sikap gigi dibuat dari bahan nilon sintetis. Pasta gigi tidak boleh mengandung bahan haram (baik najis ataupun tidak, tidak semua yg haram itu najis) karena pasta gigi masuk mulut dan bisa termakan.
Gliserol yg digunakan pada pasta gigi bisa berasal hewani, nabati atau hasil samping petroleum, secara komersial lebih banyak yg berasal dari sintesis dg bahan dasar hasil samping petroleum.
caranya : copy alamat downloadnya
(misal : http://www.4shared.com/mp3/AQ3fCUoD/03_Still_Im_Sure_We_Love_Again.htm )
paste kan ke dalam generator 4shared berikut
dan klik "generate link"
Hati-hati dengan Sabun dan Odol
Labels:
info umum