orang lahir memiliki otak yg unik, bahkan dari orang yg kembar identik pun struktur otaknya berbeda. Rata-rata berat otak orang dewasa sebesar 1,361 kilogram. Dengan perbedaan struktur otak tersebut tidak mungkin antara satu orang dengan yg lain akan memilki kesamaan dalam berbagai macam hal salah satunya gaya belajar. Hal tersebut malah akan menimbulkan hal yg buruk bagi kelangsungan hidup. Sebaiknya individu saling menghormati & menghargai perbedaan & keunikan struktur otak serta gaya belajar.
Otak orang memiliki gaya belajar yg kompleks yg lebih instruksif daripada masalah mempertimbangkan gaya pembelajaran individual. Cara atau gaya belajar individu akan mempengaruhi struktur dasar otaknya. Ada penelitian yg mendefinisikan variasi cara belajar individu. Gerald Edelman, Ph.D. (1992) mengatakan bahwa mengaktifkan bagian-bagian yg berbeda dari otak dapat mengaktifkan bagian otak lainnya secara otomatis. Hal tersebut membuktikan apabila otak belahan kiri diaktifkan maka otak belahan kanan akan aktif secara otimatis.
Guru perlu memahami & melakukan berbagai pendekatan guna mencukupi kebutuhan otak. Melalui otak sebelah kiri anak dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, matematika, & analisa. Dengan otak belahan kanan anak mampu mengembangkan kreativitasnya. Bagi sebagian siswa pendekatan gaya pembelajaran akan mengembangkan keberhasilannya di sekolah namun untuk sebagian siswa lain akan mengakibatkan kemunduran.
Melalui pendekatan pengelompokan para siswa tidak menyelesaikan masalah belajar. Guru cenderung sibuk memilih anggota-anggota kelompok daripada kerangka pembelajaran itu sendiri. Sebaiknya guru memberikan variasi-variasi gaya belajar untuk membantu pembelajar lebih fleksibel. Guru menyiapkan & membimbing anak untuk belajar secara efektif & efisien dalam gaya belajar yg anak sukai.
Dengan keadaan otak yg unik & berkembang apabila diasah & diberi stimuli maka otak harus benar-benar dijaga & diperkaya. Otak orang dapat mempertahankan & menumbuhkan koneksi-koneksi neural baru dengan stimuli walaupun orang tersebut telah dewasa. Hal ini berarti semua anak dapat meningkatkan kemampuan intellegensianya menggunakan pengayaan yg sesuai.
Pengayaan lingkungan yg baik & meningkatkan syaraf-syaraf otak berkomunikasi baik dengan yg lain. Sejalan dengan guru yg semakin memvariasikan pengayaan lingkungan otak pun memvariasikan cara tumbuh & berkembangnya. Pada tahun 1985, Joseph Altman, Ph.D. mengklaim bahwa otak orang bukan hanya dapat menumbuhkan dendrite yg lebih baik, tetapi juga menumbuhkan sel-sel baru (neurogenesis). Walaupun setiap hari individu dapat kehilangan sel-sel otak, namun tak perlu takut karena sel-sel baru dapat tumbuh di lingkungan yg subur.
Tumbuhnya sel-sel baru tentunya diiringi pemberian stimulus yg baru & menantang. Selain itu stimulus juga harus koheren & bermakna karena apabila tidak ada artinya maka pembelajar akan menolak stimulus tersebut. Belajar harusnya dilakukan sepanjang waktu untuk mengoptimalkan fungsi stimulus yg diberikan. Stimulus yg menantang akan menimbulkan umpan balik. Semakin kosisten, spesifik, on time, & terkontrol maka umpan baliknya akan semakin baik. Umpan balik yg paling efektif & efisien adalah yg bersifat spesifik & langsung.
Otak mengandalkan proses berpikir dengan struktur & sel otak yg banyak agar lebih efektif yg terikat stimulasi menjadi satu simultan. Apabila anak diberikan suatu umpan balik yg berkualitas baik maka anak tersebut akan menerima & menyatukannya ke dalam kualitas hubungan yg lebih baik. Untuk itu guru perlu menciptakan lingkungan belajar yg multisensory dengan keterlibatan anak & aktivitas dalam belajar. Dengan demikian anak akan senang belajar & mengeksplorasi serta menginovasi hal sesuai dengan keinginan mereka.